Tahuna,Pelopormedia.com ||Kunjungan Ketua Save Sangihe Island Jull Takaliuang dan kawan-kawan ke sekretariat DPC PPWI Kabupaten Kepulauan Sangihe diterima langsung oleh ketua Fentje Janis, Sh., S.Ip., S.Th, wakil ketua Asriel Johan Tatande, SE, Sekretaris Ryvomoon T. Mumba, S.Pd, wakil sekretaris II Jumbriyati Manabung, Bidang Organisasi Rolly OA. Supit, Bidang Humas & Publikasi Benyfasius Sasiang.
Kunjungan ini dalam rangka silahturahmi yang khususnya dalam kerjasama sosialisasi inovasi tambang emas Bowone, Sangihe. Dalam kunjungannya ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi, juga agar kedepannya lebih mudah dalam berkoordinasi berbagai hal khususnya dalam menjalankan kerjasama antar organisasi serta mengucapkan terima kasih atas berkenannya ketua dan pengurus PPWI DPC Sangihe menerima kunjungan ini.
Fentje Janis juga menyampaikan apresiasi, “SSI sebagai pejuang lingkungan hidup mampu memenangkan tuntutan masyarakat Sangihe sampai tingkat kasasi, tentunya ini merupakan suatu kebanggaan tersediri dan kedepannya SSI atas nama rakyat Sangihe juga bisa memenangkan hati para pemimpin daerah dalam hal penertiban penambang liar yang masih beroperasi sampai hari ini”.
Pada kesempatan tersebut juga, Jull dkk meminta kepada PPWI sebagai organisasi jurnalistik untuk kerjasama berintegritas namun tetap prima dalam memberikan pelayanan dalam bidang pemberitaan kepada masyarakat pada umumnya dan masyarakat pencari keadilan pada khususnya.
Sudah menjadi rahasia umum akan carut marutnya peristiwa Bowone, menjadi kerumitan tersendiri bagi semua orang baik itu masyarakat Sangihe maupun orang yang berada di perantauan yang berdarah keturunan Sangihe. Mereka mengikuti, mencermati setiap permasalahan yang menjadi drama Bowone dari awal tayang sampai sekarang dengan penuh kebimbangan.
Terjadi gugat mengugat antara SSI, PT. TMS dan pemerintah yang akhirnya dimenangkan oleh SSI, namun di penghujung gugat mengugat terdapat satu hal yang menarik sampai hari ini yaitu, belum adanya tindakan dan langkah yang pasti dan tepat dari aparat penegak hukum untuk penertiban khususnya bagi para pekerja tambang emas itu sendiri atau penambang liar.
Kita tentunya berpikir, akan bermuara kemana permasalahan ini, ada apa sesungguhnya di Bowone? Ketika kita melihat lebih dalam lagi ternyata orientasinya adalah uang, uang, dan uang. Yang harus dipahami ketika berbicara mengenai uang maka kita akan dibutakan baik hati maupun pikiran.
Yang ada hanya kepentingan sehingga kita jadi lupa sebab dan akibatnya yang kemudian hari menyengsarakan baik secara pribadi dan akhir dari semuanya dimenangkan oleh cukong-cukong pemodal. Untuk itu PPWI mengajak semua elemen masyarakat Sangihe mengumuli permasalahan yang ada dan kita sepakati menjaga dan melestarikan Banuang Kite I Kakendaghe demi masa depan anak cucu kita. (JB)