Manado – pelopormedia.com – Opini masyarakat Kota Manado terhadap Walikota saat ini semakin kritis, dengan banyak yang merasa bahwa pemerintah daerah tidak memperdulikan kebutuhan rakyatnya. Salah satu contoh yang mencolok adalah bantuan dana duka.
Program bantuan dana duka telah menjadi topik hangat dalam diskusi masyarakat Manado. Program ini dianggap sangat penting oleh warga, terutama dalam membantu mengurangi beban ekonomi keluarga yang berduka. Namun, para pemohon program ini mengungkapkan kekecewaan karena dana duka tersebut belum juga cair.
Dari hasil opini masyarakat tersebut, bisa disimpulkan Walikota Manado belum mampu memimpin serta mengungkapkan perasaan masyarakat terkait dana duka yang diduga di hilangakan oleh Walikota. Masyarakat merasa bahwa pemerintah saat ini tidak peduli pada nasib mereka yang sedang berduka.”
Opini masyarakat ini semakin menguatkan pandangan bahwa Walikota saat ini tidak mampu memenuhi harapan warganya. Hal ini memicu pertanyaan mengenai transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pemerintah daerah. Warga ingin tahu apa yang telah terjadi dengan dana yang seharusnya mereka terima.
Untuk menangani situasi ini, sangat penting bagi pemerintah daerah untuk lebih terbuka dalam komunikasi dengan masyarakat. Penjelasan yang jelas mengenai dana duka dan upaya untuk menyelesaikannya akan membantu memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Selain itu, masyarakat Kota Manado juga perlu mengambil peran aktif dalam proses politik. Melalui pemilihan umum dan partisipasi dalam kegiatan pemerintahan setempat, mereka memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang akan mewakili dan mengurus kepentingan mereka.
Opini masyarakat tentang Walikota saat ini menjadi sorotan, dan masalah seperti dana duka yang belum diterima adalah pengingat bahwa partisipasi aktif dan pemantauan terhadap pemerintahan lokal sangat penting dalam menjaga kualitas hidup warga.**(IC)
