Sulut – pelopormedia.com – Dalam sebuah postingan di platform TikTok, Hillary Brigitta Lasut, seorang calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Demokrat, mengungkapkan keprihatinannya terhadap perlakuan pemerintah Sulawesi Utara terhadap Kabupaten Kepulauan Talaud. Lasut berpendapat bahwa tindakan pemerintah telah mempersulit proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Talaud, dan ini telah menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat setempat.
Menurut Lasut, pemerintah Sulawesi Utara saat ini cenderung lebih mementingkan kepentingan politik dan kekuasaan dibandingkan dengan kesejahteraan rakyatnya. Dalam postingan TikTok-nya, dia menyoroti tundaan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat Talaud selama dua tahun terakhir dan berpendapat bahwa fokus pemerintah telah lebih pada politik, kekuasaan, dan kekayaan pribadi daripada penanganan permasalahan masyarakat.
Lasut mengungkapkan, “Dari saat masa pelantikan, kami terus menyaksikan penundaan dan kesulitan selama dua tahun lamanya tanpa perhatian serius terhadap nasib masyarakat. Selama menjabat, kami melihat bahwa pemerintah hanya fokus pada politik, kekuasaan, dan kekayaan. Apakah ini satu-satunya prestasi yang bisa mereka banggakan? Apakah berhasil dalam perencanaan anggaran sama dengan kesulitan rakyat? Apakah mereka tidak memiliki agenda lain selain politik dan kekayaan? Apakah mereka tidak mendukung pembangunan daerah tertinggal?”
Kritik dari tokoh politik seperti Hillary Brigitta Lasut adalah hal yang umum dalam sistem demokrasi. Dalam demokrasi, perbedaan pendapat dan evaluasi terhadap kinerja pemerintah adalah bagian dari dinamika politik yang sehat. Kritik semacam ini juga bisa menjadi pemicu perdebatan yang sehat di masyarakat, membuka ruang bagi perbaikan dan reformasi.
Terlebih lagi, dalam konteks politik lokal, seperti pemilihan bupati, kritik semacam ini dapat mempengaruhi pandangan pemilih dan keputusan mereka. Masyarakat memiliki peran penting dalam menentukan siapa yang akan memimpin daerah mereka selanjutnya, dan kritik seperti yang disampaikan oleh Hillary Brigitta Lasut dapat memengaruhi persepsi mereka terhadap pemerintah saat ini.
Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat Talaud untuk memahami, menilai, dan mempertimbangkan pandangan politik yang diajukan oleh para kandidat dalam pemilihan mereka, dan berpartisipasi dalam pemilihan untuk memilih wakil-wakil yang mereka percayai akan mewakili kepentingan mereka dengan baik. Kritik seperti yang disampaikan oleh Lasut adalah bagian dari proses demokrasi yang memungkinkan pemilih untuk membuat pilihan yang terinformasi.**(red)
