Manado,Pelopormedia.com ||Kejadian ini menimpa Ventje Lempoy, warga Kelurahan Bahu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado.
Ventje Lempoy mengungkapkan bahwa sekitar tiga pekan yang lalu, ia membeli susu kemasan di salah satu minimarket di daerahnya.
Namun, yang seharusnya menjadi pembelian yang menguntungkan berubah menjadi mimpi buruk.
Susu yang dibeli dengan diskon ternyata telah berubah rasanya menjadi aneh dan baunya seperti sudah busuk.
“Anak saya, Keyla, mengonsumsi susu tersebut dan langsung merasakan perbedaan rasanya yang tidak seperti biasa.
Baunya pun sudah tercium busuk. Setelah diperiksa, susu tersebut sudah terlihat rusak,” ujar Ventje Lempoy pada Sabtu (23/3/2024).
Keadaan semakin mengkhawatirkan ketika Keyla mengalami sakit perut setelah mengonsumsi susu tersebut.
Meskipun Ventje telah memeriksa tanggal kedaluwarsa susu dan masih jauh, keadaan susu tersebut tetap meragukan karena baunya yang tidak sedap.
Ventje Lempoy tidak tinggal diam. Ia segera menghubungi pihak minimarket dan melaporkan masalah ini ke BPOM Manado.
Namun, apa yang terjadi kemudian membuatnya semakin terkejut.
“Saya menyampaikan keluhan kepada pihak minimarket, namun mereka hanya meneruskan keluhan tersebut ke pabrik susu.
BPOM Manado juga tidak kooperatif.
Mereka meminta sampel susu, namun tidak memberikan hasil pemeriksaan laboratorium dan bahkan menolak untuk mengeluarkan surat terkait produk susu yang diduga rusak ini,” tambah Ventje.
Tindakan BPOM Manado yang dinilai tidak responsif dan tidak transparan ini membuat kekhawatiran masyarakat Sulawesi Utara.
Mengapa BPOM tidak mau mengeluarkan surat hasil pemeriksaan laboratorium terhadap produk susu yang diduga telah rusak dan membahayakan kesehatan?
Sementara itu, Nofri Nender dari pihak minimarket tempat susu tersebut dijual mencoba untuk membela diri.
Meskipun telah mengetahui temuan susu yang diduga rusak, ia menyatakan bahwa susu tersebut belum melewati masa kedaluwarsa.
“Kami tahu ada masalah dengan susu itu, tapi menurut kami masih belum kedaluwarsa.
Juga, sebagian besar susu tersebut tidak disimpan dalam pendingin, hanya sebagian kecil yang menjadi masalah,” ungkap Nofri.
Susu kemasan tak layak konsumsi ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar terhadap kinerja BPOM Manado serta transparansi industri susu dalam menjaga kualitas produk yang dijual kepada masyarakat.*(IC)