Prevalensi Stunting di Sulawesi Utara Tahun 2023: Banyak Daerah Alami Kenaikan

oleh -2205 Dilihat

Sulut – pelopormedia.com – Prevalensi stunting di sejumlah kabupaten/kota di Sulawesi Utara mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2023. Data terbaru dari BKKBN Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan bahwa target penurunan stunting yang telah ditetapkan untuk tahun 2023 belum berhasil dicapai di banyak daerah.

Daerah dengan Peningkatan Prevalensi Stunting:

Beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan prevalensi stunting antara lain:

– Bolaang Mongondow: naik dari 19% pada tahun 2022 menjadi 24,8% pada tahun 2023.

– Manado: naik dari 18,4% menjadi 21,8%.

– Minahasa: naik dari 16,5% menjadi 23,1%.

– Bolaang Mongondow Utara: naik dari 21,9% menjadi 27,8%.

– Sangihe: naik dari 18,5% menjadi 19%.

– Siau Tagulandang Biaro: naik dari 14,4% menjadi 24,9%.

– Bolaang Mongondow Selatan: naik dari 27,9% menjadi 33%.

Baca juga  PLN Sulutenggo Dihujani Hujatan, Pemadaman 24 Jam Bukti Kinerja Bobrok dan Manajemen Gagal

– Minahasa Selatan: naik dari 19,2% menjadi 26,4%.

– Bolaang Mongondow Timur: naik dari 21,9% menjadi 27,8%.

– Sulawesi Utara secara keseluruhan: naik dari 20,5% menjadi 21,3%.

Daerah dengan Penurunan Prevalensi Stunting:

Meski banyak daerah mengalami kenaikan, beberapa kabupaten/kota berhasil menurunkan prevalensi stunting, yaitu:

– Bitung: turun dari 23,5% pada tahun 2022 menjadi 19,5% pada tahun 2023.

– Tomohon: turun dari 13,7% menjadi 10,5%.

– Minahasa Tenggara: turun dari 26,5% menjadi 15%.

– Talaud: turun dari 26% menjadi 19,3%.

– Minahasa Utara: turun dari 20,5% menjadi 10,9%.

– Kotamobagu: turun dari 22,9% menjadi 20,5%.

Evaluasi dan Strategi Penanganan:

Kenaikan prevalensi stunting di banyak daerah menunjukkan perlunya evaluasi dan perbaikan strategi penanganan stunting. Program yang lebih efektif dan menyeluruh diperlukan untuk mengatasi masalah gizi buruk ini.

Baca juga  YSK dan MDT, Dua Kader Gerindra yang Siap Membawa Perubahan di Sulawesi Utara

BKKBN Provinsi Sulawesi Utara menyatakan bahwa upaya intensif akan terus dilakukan untuk mencapai target penurunan stunting di tahun-tahun mendatang.

Diharapkan kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga kesehatan, dan masyarakat dapat lebih ditingkatkan guna memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak di Sulawesi Utara.

Dengan situasi yang ada, penting bagi seluruh pihak terkait untuk melakukan intervensi yang tepat guna memastikan penurunan prevalensi stunting di masa depan.

Pendidikan tentang gizi, peningkatan akses layanan kesehatan, dan penyediaan makanan bergizi menjadi langkah-langkah krusial dalam upaya mengatasi stunting di Sulawesi Utara.

Sumber: Data BKKBN Provinsi Sulut, Mei 2024.

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Pelopor Media di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.