Pertarungan Sengit Pusaran Pilkada Sulut 2024, Koalisi KSSM Terancam Bubar

oleh -1384 Dilihat

Sulut – pelopormedia.com – Dinamika politik Sulawesi Utara (Sulut) semakin menarik dan penuh tantangan setelah penunjukan Yulianus Selvanus Lumbaa dan Tatong Bara sebagai calon Gubernur (Cagub) dan calon wakil Gubernur (Cawagub) Sulut oleh DPP Partai Gerindra yang dipimpin oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Penunjukan ini dinilai menambah kompleksitas dan persaingan politik di Sulut, yang sudah dipenuhi oleh berbagai tokoh dan koalisi.

Koalisi Solidaritas Sulut Maju (KSSM), yang dibentuk oleh partai-partai besar Sulut seperti Gerindra, Golkar, Nasdem, dan PSI, kini terancam bubar karena dinamika internal masing-masing partai.

Kompetisi Internal di Partai Besar seperti: Gerindra, Meskipun Yulianus Selvanus Lumbaa dan Tatong Bara telah dicalonkan oleh DPP, dengan adanya calon internal lain seperti Conny Rumondor yang juga mendaftar sebagai calon wakil Gubernur menunjukkan potensi perpecahan suara dan dukungan dalam partai.

Nasdem, Ketua DPD Partai Nasdem Sulut, Victor Mailangkay, sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil Gubernur, menambah lapisan persaingan internal yang bisa mempengaruhi soliditas koalisi.

Golkar, dibawah kepemimpinan Ketua DPD I Christiany Eugenia Paruntu (CEP) memili kader terbaiknya untuk bertarung sebagai Calon Gubernur Sulawesi Utara.

Baca juga  Malam Pengantar Tugas Kakanwil Ronald Lumbuun, Selesaikan Masa Tugas dengan Pencapaian Gemilang

Sedangkan partai yang didominasi kaum milenial PSI, yang dinahkodai oleh Melky Pangemanan lebih fokus pada pemilihan calon Bupati Minahasa Utara, yang bisa mengalihkan perhatian dan sumber daya partai dari pemilihan Gubernur.

Disisi lain masyarakat sudah sangat antusias untuk memilih tokoh-tokoh politik favorit mereka yang berpengaruh yang dibekali ide, gagasan, integritas dan mampu mensejahterakan rakyat, juga turut memanaskan persaingan pilkada Sulut mendatang.

Salah satu tokoh politik seperti Elly Engelbert Lasut (E2L), Dengan dukungan kuat dari Partai Demokrat dan elektabilitas Cagub yang tinggi, Elly Engelbert Lasut berpotensi menjadi penantang tangguh yang bisa menarik suara signifikan dari berbagai kalangan pemilih.

Selain itu nama Steven Kandouw, Wakil Gubernur Sulut saat ini dan juga kader PDI-Perjuangan, Steven Kandouw dinilai memiliki modal politik yang kuat dan jaringan yang luas untuk bersaing dalam pilkada mendatang.

Strategi Kampanye saat ini menuntut Setiap calon dan partai merancang strategi kampanye yang efektif untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat, termasuk penggunaan media sosial, kampanye tatap muka, serta program-program populis yang bisa menarik perhatian pemilih.

Baca juga  Disoroti Anggota DPR RI Martin Daniel Tumbelaka, Polda Sultra Beri Penjelasan Soal Kematian Warga Sulut di Kendari

Diprediksi juga peran pimpinan pusat dari masing-masing parpol besar akan mempengaruhi strategi politik di tingkat daerah.

Dukungan dari tokoh nasional seperti Prabowo Subianto (Gerindra) atau figur sentral lainnya akan menjadi penentu dalam mobilisasi dukungan.

Dinamika politik Sulawesi Utara menjelang pilkada sangat kompleks dengan berbagai faktor yang saling berinteraksi.

Perpecahan koalisi, kompetisi internal, pengaruh tokoh-tokoh berpengaruh, dan strategi kampanye akan menjadi elemen kunci yang menentukan hasil akhir.

Masyarakat Sulut harus jeli dalam mengamati perkembangan ini dan menentukan pilihan mereka berdasarkan visi, misi, dan kemampuan para calon dalam membawa perubahan positif bagi tanah ‘Nyiur Melambai’.

Pilkada tahun ini diprediksi tidak hanya menjadi ajang pemilihan tetapi juga pembuktian kekuatan politik berbagai partai dan tokoh di Sulawesi Utara.**(IC)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Pelopor Media di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.