Kepemimpinan Dekan FK Unsrat Menuai Kritik: Kebijakan Tidak Efektif dan Dugaan Pemborosan

oleh -1782 Dilihat

MANADO — pelopormedia.com — Kepemimpinan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) kembali menuai kontroversi dan kritik keras dari kalangan dosen serta staf pengajar.

Serangkaian kebijakan yang diambil dalam satu tahun terakhir ini dianggap tidak hanya menghambat proses pendidikan, tetapi juga menciptakan pemborosan sumber daya yang tidak perlu.

• Kegiatan Akademik yang Dipertanyakan:

Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) baru saja memulai program mereka, namun bukan di rumah sakit tempat mereka seharusnya belajar, melainkan di kampus Unsrat.

Mereka diharuskan mengikuti kegiatan orientasi selama seminggu, diikuti oleh pelatihan metodologi penelitian dan biostatistik yang akan berlangsung selama sebulan penuh.

Hal ini menuai kritik tajam dari para dosen klinik, yang merasa kegiatan ini membuang-buang waktu karena konten metodologi penelitian biasanya baru diperlukan saat mendekati pembuatan proposal.

“Saat ini, mereka malah diajarkan metodologi penelitian, padahal proposal penelitian baru akan disusun jauh ke depan.

Ini jelas mubazir dan hanya akan membuat mereka melupakan apa yang diajarkan,” keluh salah satu dosen klinik yang enggan disebutkan namanya.

• Orientasi yang Sarat Pemborosan:

Orientasi yang dilaksanakan di kampus Unsrat, yang seharusnya menjadi ajang pengenalan dan pembekalan, justru diwarnai dengan pesta makan-makan dan dansa-dansa.

Baca juga  Sangadi Klarifikasi Isu Akses Jalan Perkebunan, Sebut Klaim Tanah Adat Tidak Berdasar

Para dosen yang terlibat sebagai panitia pun mengeluhkan pemborosan ini, apalagi mereka diminta untuk patungan membiayai acara tersebut dengan janji penggantian dana di kemudian hari oleh fakultas.

“Jika fakultas tidak punya uang, kenapa harus memaksakan acara yang akhirnya membebani dosen? Acara seperti ini harusnya ditiadakan saja kalau memang tidak ada anggaran,” ujar seorang dosen yang memilih mundur dari kepanitiaan.

• Kebijakan Pelantikan yang Juga Dipertanyakan:

Tak hanya itu, keputusan untuk menggelar pelantikan dokter dan dokter spesialis di hotel mewah juga menuai kritik pedas.

Banyak pihak yang mempertanyakan, mengapa harus memilih tempat yang mahal sementara Unsrat sendiri memiliki aula yang besar dan memadai untuk acara tersebut.

“Ini pemborosan yang tak masuk akal. Ada dana yang dikumpulkan secara diam-diam dari para peserta pelantikan, yang katanya diserahkan langsung kepada dekan pada malam hari tanpa boleh membawa HP. Ada apa di balik ini semua?” tanya seorang sumber yang mengetahui kejadian tersebut.

• Dugaan Konflik Kepentingan:

Tidak hanya itu, muncul pula dugaan konflik kepentingan terkait kursus persiapan ujian nasional dokter (UKMPPD) yang diselenggarakan oleh anak tertua Dekan, yang juga merupakan dosen di fakultas tersebut.

Kursus ini ditawarkan kepada para dokter muda yang sedang mempersiapkan ujian UKMPPD, meskipun fakultas sudah menyediakan stase resmi untuk persiapan tersebut.

Baca juga  Sekda Tomohon Berpeluang Diganti? Diduga Keterlibatan Masuk Dalam Grup SKDT Connection

Beberapa dosen menganggap ini sebagai bentuk eksploitasi kekuasaan demi keuntungan pribadi.

“Wah, Dekan cerdas memanfaatkan situasi. Punya power, segala sesuatu dijadikan profit,” ujar seorang dosen.

• Kepemimpinan yang Dipertanyakan:

Di tengah berbagai isu ini, semakin banyak dosen senior dan pensiunan yang mempertanyakan kepemimpinan Dekan FK Unsrat.

Mereka menilai bahwa Dekan yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) ini tidak memiliki pemahaman mendalam tentang pendidikan klinik dan kesibukan para dokter/dosen di fakultas tersebut.

Bahkan, ada kekhawatiran serius bahwa ijazah yang ditandatangani Dekan tersebut dapat dianggap cacat hukum jika putusan Mahkamah Agung (MA) tidak menguntungkan pihak rektorat.

“Kepemimpinan Dekan FK Unsrat ini hanya membawa kehancuran bagi Fakultas Kedokteran Unsrat.

Mau dibawa ke mana fakultas ini?” ujar seorang dosen senior yang sudah pensiun.

Dengan semakin banyaknya kritik dan dugaan pelanggaran yang mencuat, Fakultas Kedokteran Unsrat kini berada di persimpangan jalan.

Banyak pihak yang berharap ada perubahan signifikan untuk menyelamatkan fakultas ini dari kemerosotan lebih lanjut.**(tim)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Pelopor Media di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.