Maraknya Mafia BBM di SPBU Tangkoko Bitung: Kepolisian Terkesan Tutup Mata

oleh -311 Dilihat

BITUNG — pelopomedia.com — Aktivitas mafia BBM di SPBU Tangkoko, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, semakin mengkhawatirkan masyarakat.

Meski Operasi Pekat 2024 tengah digelar, para mafia ini justru semakin berani, seolah-olah hukum tidak berlaku bagi mereka.

Sejumlah supir truk logistik yang menjadi korban praktik kotor ini mengungkapkan bahwa mereka sering dipaksa menunggu antrean yang tidak masuk akal, sementara kendaraan-kendaraan yang sudah “terdaftar” di jalur khusus mendapatkan prioritas.

“Mereka selalu mengisi BBM melebihi kapasitas, dan kami yang harus menunggu berjam-jam. Parahnya lagi, mereka juga membatasi kendaraan umum yang hendak mengisi solar subsidi,” ujar salah seorang supir yang enggan menyebutkan namanya, khawatir akan dampak buruk dari mengungkapkan kebenaran ini.

Baca juga  Mantan Pengurus Partai Gerindra Minahasa Ucapkan Selamat kepada YSK-Victory

Lebih ironisnya, praktik ini diduga melibatkan oknum yang mengaku preman, bernama Yanto dan Eki, yang dengan leluasa mengatur jalur pengisian di SPBU tersebut.

“Yanto dan Eki sering terlihat di SPBU, mereka yang mengatur semua.

Jika tidak mengikuti aturan mereka, kendaraan umum pasti terpinggirkan,” tambah seorang supir lainnya yang juga memilih anonim demi keselamatannya.

Kondisi ini memicu keresahan yang mendalam di kalangan masyarakat.

Mereka mulai mempertanyakan keberpihakan aparat penegak hukum, yang terkesan membiarkan tindakan kriminal ini berlarut-larut tanpa ada tindakan tegas.

“Kami sangat berharap pihak Polda Sulut, Polres Bitung, dan Polsek Matuari segera turun tangan.

Jangan sampai masyarakat merasa tidak ada lagi keadilan di negeri ini.

Baca juga  Kinerja Polres Mitra Jadi Pertanyaan Pelaku PETI di Lahan Sengketa Tumalinting Terus Berlangsung,Dugaan Kontribusi Menyeruak

Kalau aparat tidak berani bertindak, kepada siapa lagi kami harus mengadu?” kata salah seorang supir dengan nada putus asa.

Kejadian ini membuka mata kita semua bahwa masalah penyelewengan BBM bersubsidi tidak hanya tentang ekonomi, tetapi juga menyangkut moralitas dan integritas penegakan hukum di negara ini.

Jika hal ini terus dibiarkan, bukan hanya masyarakat yang akan dirugikan, tetapi juga wibawa hukum dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian yang dipertaruhkan.

Hingga berita ini tayang pihak Manager SPBU Tangkoko belum bisa di hubungi.**(tim)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Pelopor Media di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.