Manado,pelopormedia.com – Polda Sulawesi Utara (Sulut) tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait tewasnya Fedro Tangkotow, seorang warga yang diduga menjadi korban penembakan di Perkebunan Alason, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara.
Dalam konferensi pers di aula Tribrata Polda Sulut, Selasa (11/3), Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi pada Senin (10/3) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA. Saat itu, sekelompok sekitar 50 orang yang tidak dikenal mendatangi lokasi tambang dengan membawa senjata tajam seperti samurai, parang, serta senapan angin.
“Kedatangan mereka diduga untuk melakukan pencurian dan pengambilan paksa hasil tambang, yang telah berulang kali terjadi dan dilaporkan ke Polres Minahasa Tenggara,” ujar Wakapolda.
Di lokasi kejadian, delapan personel Polda Sulut yang berjaga memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan oleh massa. Akibatnya, tiga warga menjadi korban, yaitu Fedro Tangkotow yang meninggal dunia, satu orang diduga tertembak di kaki, dan satu lainnya mengalami luka akibat terjatuh.
Pasca kejadian, massa diduga melakukan perusakan dan pembakaran sejumlah aset, termasuk satu unit camp, dua sepeda motor, satu mobil double cabin, serta menjarah karbon yang mengandung emas.
Polda Sulut telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk beberapa senjata api dan amunisi. Saat ini, delapan personel polisi yang bertugas di lokasi sedang menjalani pemeriksaan dan ditempatkan dalam penahanan khusus di Mapolda Sulut.
“Kami telah melakukan olah TKP, autopsi korban, serta uji balistik terhadap senjata yang digunakan. Jika ditemukan pelanggaran prosedur oleh anggota, kami akan memberikan sanksi seberat-beratnya,” tegas Brigjen Pol Bahagia Dachi.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. Wakapolda juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan memastikan kasus ini ditangani secara transparan.
(Sumber: Polda Sulut)