Manado, PM – Sebuah peristiwa penuh makna terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Manado, pada Sabtu pagi (24/5/2025), ketika jenazah Vinny Sundah, seorang warga Sulawesi Utara yang meninggal di Kamboja, akhirnya tiba di tanah air.
Namun, momen ini tidak hanya menjadi sebuah rutinitas pemulangan jenazah, tetapi juga menunjukkan sikap penuh empati dan perhatian dari Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling.
Kepedulian Gubernur Komaling terhadap Warganya
Vinny Sundah, yang meninggal di Kamboja akibat gangguan jantung, dimakamkan dengan cara yang sangat menghormati keluarga dan masyarakat Sulawesi Utara.
Gubernur Komaling hadir langsung di bandara untuk memastikan pemulangan jenazah dalam kondisi utuh, bukan hanya abu hasil kremasi. Keputusan tegas ini tidak hanya menunjukkan rasa hormat kepada keluarga almarhum, tetapi juga memperlihatkan betapa pentingnya empati dalam kepemimpinan.
Keputusan tersebut tidak hanya berfokus pada prosedur administratif, namun lebih pada aspek kemanusiaan yang seringkali terlupakan dalam situasi-situasi formal seperti ini. Pemimpin yang hadir di tengah masyarakat, terutama pada saat-saat penuh duka, menunjukkan bahwa kepemimpinan yang peduli adalah kepemimpinan yang sangat dibutuhkan di zaman ini.
Pemimpin yang Berempati dalam Momen Duka
Gubernur Komaling menyatakan, “Pemulangan jenazah dengan tubuh utuh adalah simbol rasa hormat kepada almarhum dan keluarga. Kami ingin menunjukkan bahwa kami, sebagai pemerintah, selalu hadir di setiap momen penting dalam hidup masyarakat kami.”
Tindakan ini menggambarkan bahwa pemimpin yang baik tidak hanya mengambil keputusan berdasarkan aturan, tetapi juga berdasarkan rasa empati dan kepedulian terhadap kondisi emosional masyarakat.
Kepedulian yang ditunjukkan oleh Gubernur Komaling menjadi contoh nyata bahwa kepemimpinan yang efektif adalah yang mampu menghubungkan antara kebijakan dengan kebutuhan emosional masyarakat.
Di tengah situasi yang sulit, seorang pemimpin yang peduli akan memberikan kenyamanan dan dukungan kepada keluarga yang berduka.
Tindakan Gubernur Sulut yang Layak Ditiru
Langkah yang diambil oleh Gubernur Komaling patut dijadikan contoh bagi kepala daerah lainnya di Indonesia. Pemimpin yang mampu menunjukkan perhatian kepada masyarakatnya, terutama dalam momen emosional seperti pemulangan jenazah, akan selalu dihargai dan dikenang.
Kepemimpinan yang empatik ini dapat mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus menciptakan rasa solidaritas dan kebersamaan yang sangat dibutuhkan dalam membangun kemajuan daerah.
Kepemimpinan yang Mengutamakan Kemanusiaan
Pemulangan jenazah Vinny Sundah dengan tubuh utuh bukan hanya masalah administrasi, tetapi juga soal menghormati keluarga yang sedang berduka.
Gubernur Komaling telah membuktikan bahwa kepemimpinan yang berfokus pada kemanusiaan, empati, dan perhatian terhadap kondisi masyarakat sangat penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintah dan warganya.
Di saat banyak pemimpin terfokus pada kebijakan dan pembangunan fisik, Gubernur Komaling telah menunjukkan bahwa perhatian terhadap aspek emosional dan psikologis masyarakat juga sangat penting.
Hal ini menciptakan rasa kepercayaan yang kuat antara pemerintah dan rakyat, serta meningkatkan kualitas hubungan sosial di daerah tersebut.
Kepemimpinan yang Peduli dan Empatik
Tindakan Gubernur Sulawesi Utara ini menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan yang baik tidak hanya tentang mengambil keputusan besar, tetapi juga tentang hadir dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, terutama dalam momen-momen yang penuh emosi dan keperihan.
Kepedulian yang ditunjukkan oleh Gubernur Komaling adalah contoh kepemimpinan yang layak dicontoh oleh pemimpin lainnya.
Melalui tindakan ini, Gubernur Komaling telah mengingatkan kita bahwa pemimpin yang sejati adalah mereka yang mampu memahami dan merespons kebutuhan emosional rakyatnya.
Tindakan ini menjadi simbol kepedulian yang tidak hanya akan dikenang oleh keluarga almarhum, tetapi juga oleh seluruh masyarakat Sulawesi Utara.(Januar)