Pangkep, pelopormedia.com – Semangat cinta tanah air dan persatuan bangsa merupakan nilai yang harus ditanamkan sejak dini, terutama pada generasi muda. Dengan semangat itu, Wahyu Mustiko, mahasiswa asal Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, yang juga menjadi peserta KKN Kebangsaan XIII Tahun 2025, melaksanakan kegiatan edukasi bertajuk “Sekolah Kebangsaan: Menanamkan Nilai Nasionalisme Sejak Dini” di SDN 24 Bajeng, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Pada Senin (14/7), Wahyu Mustiko mengadakan kegiatan interaktif dengan melibatkan seluruh siswa SDN 24 Bajeng. Kegiatan dimulai dengan pengenalan lambang negara, Pancasila, lagu-lagu nasional, serta makna Bhinneka Tunggal Ika.
Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, Wahyu mengajak siswa bermain kuis bertema kebangsaan, menyanyikan lagu nasional bersama-sama, dan melakukan sesi tanya jawab yang disertai hadiah kecil.
“Sebagai peserta KKN Kebangsaan XIII, saya ingin mengajak adik-adik di sekolah ini untuk memahami arti penting cinta tanah air. Nasionalisme itu bukan sekadar hafalan, tetapi perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Wahyu Mustiko dengan penuh semangat.
Para siswa SDN 24 Bajeng menunjukkan antusiasme luar biasa sepanjang kegiatan. Mereka tampak bersemangat saat mengikuti kuis, menyanyi, dan mendengarkan penjelasan tentang simbol negara. “Saya senang karena belajar tentang Pancasila dengan cara bermain itu seru sekali,” ujar salah seorang siswa kelas 4.
Guru SDN 24 Bajeng juga menyampaikan apresiasi mendalam atas kegiatan ini. “Kami bangga karena sekolah kami menjadi bagian dari program KKN Kebangsaan. Kegiatan ini sangat relevan dalam memperkuat karakter anak-anak di era digital,” tutur salah satu guru.
Dengan adanya kegiatan ini, Wahyu berharap nilai-nilai kebangsaan dapat melekat kuat dalam diri siswa. “Saya ingin anak-anak di Pangkep tumbuh menjadi generasi emas Indonesia yang berkarakter, berintegritas, dan cinta tanah air,” pungkasnya.
Kegiatan KKN Kebangsaan XIII 2025 ini diharapkan memberikan dampak positif tidak hanya bagi siswa SDN 24 Bajeng, tetapi juga bagi masyarakat sekitar, sekaligus menjadi inspirasi bahwa semangat kebangsaan harus terus ditanamkan di tengah arus globalisasi.**(red)





