Tomohon – pelopormedia.com – Di tengah rutinitas yang terbatas oleh tembok penjara, sebuah kelompok warga binaan di Lapas Perempuan Kelas II B Manado telah menghadirkan semangat baru dan inovasi luar biasa. Mereka tidak hanya menciptakan karya seni yang memukau, tetapi juga merintis jalan untuk masa depan yang lebih cerah.
Program pembinaan warga binaan di Lapas Perempuan Manado telah menciptakan perubahan yang inspiratif. Kepala Lapas, Oldij Juliana Rambi SH, menyampaikan apresiasi yang tulus kepada warga binaan yang telah berkomitmen untuk memperbaiki diri mereka sendiri dan berkontribusi positif kepada masyarakat. Salah satu program unggulan yang patut dicontoh adalah pembuatan batik tulis.
Batik tulis L’ Prado (Lembaga Perempuan Manado) adalah produk kreatif yang memadukan keindahan budaya Minahasa dengan budaya Jawa. Desain-desain batik ini menggambarkan Burung Manguni dan Tarsius, menciptakan perpaduan kultural yang luar biasa. Namun, keindahan sejati dari inisiatif ini adalah apa yang dicapai oleh narapidana di dalamnya.
Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak dan Kegiatan Kerja, Ibu Joune Supit SH yang juga seorang inovator utama di program batik tulis ini, memimpin dengan semangat yang membara. Alumni Sarjana Fakultas Hukum Unsrat ini telah mengubah tembok penjara menjadi atelier seni yang penuh harapan. Hasil karya mereka bukan hanya sekadar koleksi seni yang indah tetapi juga sarana untuk memahami kekuatan kemandirian dan kesempatan kedua.
Salah satu hal yang membuat program ini benar-benar istimewa adalah bagaimana narapidana berhasil menjadikan karya mereka dapat diakses oleh masyarakat luas. Melalui platform e-marketplace, produk batik tulis L’ Prado dapat dipesan dan dinikmati oleh siapa pun. Tidak perlu lagi datang ke Lapas Perempuan Manado; satu scan barcode sudah cukup untuk merasakan keindahan budaya yang mereka ciptakan.
Dalam wawancara dengan awak media, Joune Supit SH mengungkapkan kebahagiaannya melihat bagaimana masyarakat sekitar Tomohon dapat melihat langsung produk batik tulis L’ Prado di pameran yang berlangsung saat ini. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk melihat potensi yang terkunci di balik tembok penjara dan untuk mendukung upaya positif warga binaan.
Inisiatif ini adalah pelajaran berharga bahwa tekad, semangat, dan kreativitas bisa mengubah hidup seseorang bahkan di tengah kondisi yang penuh tantangan. Program ini adalah contoh nyata bahwa setiap individu memiliki potensi untuk meraih masa depan yang lebih baik, bahkan setelah mengalami kesalahan. Ucap wanita yang berparas cantik tersebut.
Kisah warga binaan Lapas Perempuan Manado adalah sebuah inspirasi untuk kita semua. Mereka telah membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri dan mengukir masa depan yang lebih baik. Semua itu dimulai dengan tekad, semangat, dan kemauan untuk berinovasi. Dalam pembuatan batik tulis, mereka tidak hanya menciptakan seni, tetapi juga memahami makna kemandirian sejati dan kesempatan baru. Kesuksesan ini adalah contoh nyata bagaimana inovasi dapat membuka pintu menuju perubahan positif dan harapan di tengah cobaan kehidupan.**(IC)