Manado,Pelopormedia.com ||Terkait Fenomena calon legislatif dalam memperebutkan nomor urut Atas yang terjadi dalam pemilu tahun 2024 langsung ditanggapi Pengamat Politik ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi Ferry Daud Liando.
Saat di hubungi oleh pelopormedia.com via pesan WhatsApp Liando menyampaikan “Hal yg perlu diantisipasi dalam penyusunan daftar calon anggota legislatif (caleg) untuk pemilu 2024 adalah potensi terjadinya konflik internal parpol. Potensi konflik internal parpol akan terjadi dalam 3 hal,” ucapnya.
Pertama perebutan nomor urut. sebetulnya dalam sistim pemilu proporsional daftar terbuka yang diberlakukan saat ini, posisi nomor urut tidak begitu berpengaruh karena perolehan kursi caleg di tentukan berdasarkan suara terbanyak, bukan di tentukan oleh nomor urut sebagaimana yang di terapkan dalam sistim pemilu proporsional tertutup namun demikian pengalaman pada pemilu 2019 terdapat sejumlah parpol mengalami konflik internal karena elit elit berpengaruh dalam parpol saling berebutan nomor urut.
Kedua elit parpol berpotensi konflik terkait saling rebutan daerah pemilihan atau dapil ada elit elit yang berusaha mengkapling dapil tertentu karena merasa dikenal publik di dapil itu. Atau menghindari dapil tertentu karena luas nya wilayah dapil dan padatnya jumlah penduduk. Tentu kondisi geografi dapil yang luas sangat beresiko bagi caleg terutama berkaitan degan pembiayaan kampanye.
Ketiga potensi konflik berkaitan dengan pencalonan. Undang Undang hanya membatasi calon dalam setiap dapil. Jumlah bakal calon paling banyak hanya 100% (seratus persen) dari jumlah kursi yang ditetapkan pada setiap Dapil,kemungkinan besar tidak semua parpol terutama bagi parpol besar, kader kader nya akan terakomodasi,jelasnya Minggu (23/4/2023).
Penulis : Ican
