Sulut – pelopormedia.com – Aktivis terkenal dari Sulawesi Utara, Jeffrey Sorongan dengan tegas mengkritik Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) dalam masalah yang sangat relevan bagi masyarakat sehari-hari: kenaikan harga beras.
Sorongan yang mewakili suara rakyat, menekankan urgensi pemerintah dalam memperhatikan harga beras rakyat di Sulut yang terus meningkat dan mengakibatkan penderitaan bagi penduduk setempat.
Kenaikan harga beras bukanlah permasalahan sepele, terutama bagi masyarakat Sulut yang banyak mengandalkan beras sebagai bahan makanan pokok.
Situasi ini telah menjadi beban berat bagi rakyat dan perlu penanganan yang cepat dan efektif dari pemerintah daerah,ujar sorongan
“Saya mewakili rakyat Sulut dalam menyuarakan keprihatinan yang mendalam terkait kenaikan harga beras yang menyiksakan masyarakat kita. Pemerintah Sulut harus mengambil tindakan yang konkret untuk menjaga harga beras tetap terjangkau bagi rakyat.” Ucap sorongan menambahkan
Aktivis tersebut juga menyoroti pentingnya transparansi dalam penetapan harga beras. Dia mendesak pemerintah untuk menjalin kerja sama dengan produsen beras dan lembaga terkait untuk mencari solusi jangka panjang yang dapat memitigasi kenaikan harga dan memastikan pasokan beras yang cukup untuk masyarakat.
Selain itu, dirinya mengingatkan bahwa faktor-faktor eksternal seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga global juga dapat berdampak pada harga beras lokal. Oleh karena itu, pemerintah perlu memiliki strategi yang kokoh untuk menghadapi tantangan ini.
Pemerintah Sulut didesak untuk mendengarkan suara rakyat dan bertindak sesuai dengan kepentingan masyarakat. Kenaikan harga beras yang berkelanjutan dapat berdampak negatif pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulut, dan solusi yang komprehensif harus ditemukan segera.
Dalam situasi yang menuntut perhatian serius, kritik tajam dari aktivis seperti Jeffrey Sorongan adalah panggilan untuk bertindak. Rakyat Sulut berharap bahwa pemerintah akan merespons dengan cepat dan efektif untuk mengatasi kenaikan harga beras yang telah menyiksakan mereka.**(ican)