Sulawesi Utara – pelopormedia.com – Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara untuk mengundang jurnalis yang sudah wafat dalam kegiatan media gathering telah mengejutkan dan menciptakan kontroversi di kalangan masyarakat.
Undangan resmi media gathering KPU Sulut yang terbit pada Selasa, (05/12/2023), nomor: 485/PL.01.6-Und/71/2/2023 mengundang sejumlah jurnalis dari berbagai media, termasuk dua rekan jurnalis yang sudah meninggal dunia. Lampiran undangan yang diterima redaksi Pelopormedia.com memperlihatkan nama-nama jurnalis yang telah berpulang diundang untuk hadir dalam acara tersebut.
Kejadian ini menimbulkan tanda tanya dan kritik tajam dari berbagai pihak terkait profesionalitas dalam mengolah data pemilu nantinya. Netizen di media sosial turut bereaksi, mengungkapkan keheranan dan kebingungan terhadap kinerja serta SDM yang dimiliki KPU Sulut
Sejumlah tokoh masyarakat dan organisasi wartawan mengharapkan klarifikasi segera dari KPU Sulawesi Utara terkait kejadian ini. Mereka menekankan pentingnya menjaga Marwah KPU serta mempertanyakan ada apa di balik kesalahan yang kontroversial ini “Data wartawan saja tidak update,bagaimana nantinya dengan data hasil penyelenggaraan pemilu”
Hingga saat ini, KPU Sulawesi Utara belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian tersebut. Diharapkan klarifikasi dan penjelasan lebih lanjut akan segera disampaikan untuk mengatasi kebingungan dan ketegangan yang muncul akibat keputusan yang tidak biasa ini.
Kontroversi ini memunculkan pertanyaan tentang proses perencanaan acara dan pengelolaan undangan yang seharusnya lebih teliti dalam pengolahan data. Publik menantikan respon dan langkah selanjutnya dari KPU Sulawesi Utara dalam menanggapi dampak dari kejadian ini.**(IC)
