Minsel – pelopormedia.com – Ambruknya dinding penahan tanah di jalan penghubung Desa Tondey – Dusun Pelita, Kecamatan Motoling Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara dari Informasi yang tersebar melalui salah satu grup Facebook, menarik perhatian masyarakat
Proyek Inpres Jalan Daerah (IJD) milik BPJN Sulut yang baru selesai dikerjakan menimbulkan tanda tanya terkait mutu pekerjaan.Paket pekerjaan jalan dengan anggaran miliaran rupiah tersebut terindikasi tidak sesuai dengan spesifikasi teknis atau apa yang di isyaratkan dalam perjanjian
Dinding penahan bahu jalan yang ambruk sehingga menarik badan jalan nyaris melumpuhkan aktivitas masyarakat pengguna jalan Tondey – Dusun Pelita.
Menanggapi peristiwa tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen 1.4 (PPK) yang bertanggung jawab, Bapak Dedy memberikan penjelasan, saat dikonfirmasi oleh pelopormedia.com melalui pesan WhatsApp, Dedy mengatakan bahwa kerusakan dinding penahan bahu jalan disebabkan oleh tekanan air yang cukup besar selama kurang lebih 3 hari. Beliau menegaskan bahwa dalam masa pemeliharaan, tanggung jawab perbaikan masih menjadi kewajiban kontraktor. “Untuk saat ini, sudah dalam proses perbaikan,” ucapnya.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional, Bapak Hendro Satrio, ST.MT, turut menambahkan informasi terkait kejadian ini. Menurutnya, longsor tersebut terjadi akibat hujan lebat pada hari Jumat yang lalu. Keterangan ini memberikan gambaran lebih lanjut tentang penyebab ambruknya dinding penahan bahu jalan yang menjadi perhatian masyarakat setempat.
Warga sekitar dan pengguna jalan diharapkan tetap waspada dan mengikuti perkembangan perbaikan yang tengah dilakukan oleh kontraktor. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pemeliharaan infrastruktur jalan dalam menghadapi cuaca ekstrem. Pemerintah setempat diharapkan terus memantau dan menjaga keamanan serta kelayakan jalan demi kepentingan masyarakat.
Menanggapi hal ini aktivis anti korupsi KIN PROJAMIN Hardy Semboeng SH.menyesalkan segampang itu pihak penyedia menyatakan akibat cuaca hujan dan masih dalam masa pemeliharaan,karena dilapangan volume air yang melewati area tersebut tidak terlalu besar dan frekuensinya cepat karena pada area menurun
Setiap proyek yang akan di kerjakan sudah melalui tahap perencanaan dan juga sudah berdasarkan hasil survey lokasi, dugaan kami tidak adanya drainase serta kualitas pekerjaan yang asal asalan merupakan penyebab ambruknya dinding penahan bahu jalan tersebut,jelasnya
Semboeng menambahkan jawaban klasik PPK bahwa masih ada ” masa pemeliharaan ” merupakan jawaban yang tidak mendasar jika perbaikan yang dilakukan pihak pelaksana tidak juga di awasi dan di cek kualitasnya maka keadaan serupa bakal terjadi lagi
Mungkin PPKnya meremehkan intelektual masyarakat sekarang yang sudah pada kritis dengan pengetahuan yang memadai untuk mengetahui cara pembuatan jalan yang baik dan benar sesuai spesifikasi umum kementerian PUPR Dirjen Bina Marga, tegasnya.**(IC)