JAKARTA,- pelopormedia.com||Sejak kecil sudah aktif dalam kegiatan kepanduan di sekolah rupanya membentuk sikap dan pandangannya bahwa dalam menjalankan tugas harus dijalani dengan tulus dan ikhlas.
Dirinya meyakini, melayani dan membantu orang lain dengan tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan atau pamrih, merupakan amalan kebaikan yang dapat menjadi penolong kita di kemudian hari.
Kesuksesan dan keberhasilan yang seseorang dapatkan, bukan mustahil ada peran doa dari orang-orang yang pernah kita bantu.
Itulah salah satu prinsip yang diyakini dan dijalani seorang abdi negara pengayom masyarakat, Kompol Rezeki Revi Respati SH., SIK., M.Si atau biasa disapa dg sebutan khas “Bang Respati” atau Kompol Respati ini.
“Karena dalam hidup ini amal kebaikan kitalah yg akan menolong kita di kemudian hari, dan yakinlah doa orang-orang yang kita bantu pasti akan mengubah jalan hidup kita ke arah yang lebih baik,” ucapnya.
“Jadi, cukuplah berbuat baik sekecil apapun, teruslah membantu dan banyak memberi manfaat kepada orang lain dan anggap tugas sebagai ibadah, biarkanlah alam semesta yg menentukan takdir dan nasib kita dalam kehidupan ini,” tutur pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Satuan Reskrim (Wakasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Pusat.
Pria asal Aceh yang sangat menyayangi keluarga ini sudah sejak kecil aktif dalam organisasi di sekolah. Mulai dari Pramuka (Jambore Nasional tahun 2001 di Baturraden Jawa Tengah), Ketua OSIS hingga pernah menjadi anggota Paskibraka tingkat Provinsi. Tak heran bila semangat dan nilai-nilai kepanduan masih melekat pada dirinya saat bertugas di institusi kepolisian.
Bukan hanya membentuk jiwa ksatria, berani dan suka menolong sesama makhluk, buah dari bentukan organisasi semasa sekolah rupanya telah membentuk Respati muda memiliki sikap pantang menyerah.
Hal itu tercermin dari jalan hidupnya di dunia kepolisian. Dirinya mengaku mengalami dua kali gagal masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Hingga akhirnya bisa masuk Akpol di tahun ke tiga. Ia lolos masuk Akpol pada 2007 dan lulus pada tahun 2010.
“Itu semua berkat kerja keras, usaha dan doa dari orangtua, apalagi setiap ada harapan atau permasalahan saya selalu minta doa dari ibunda tercinta, insyaAllah senantiasa diberikan jalan yg terbaik” tuturnya.
Lahir dan dibesarkan di bumi Nanggroe Aceh Darussalam (Aceh), Rezeki Revi Respati merupakan anak dari seorang abdi negara yang memiliki karir cemerlang di Aceh. Sang ayah, (Alm) Drs H Riswan NS merupakan lulusan APDN (kini IPDN) tahun 1983. Meniti karir di ASN mulai dari Sekcam hingga menjabat Bupati Simeulue Aceh (2012-2017).
Kompol Respati mengenyam masa pendidikannya di Aceh, sekolah dasar di SDN 14 di Meulaboh Aceh Barat, tingkat pertama di SMP 1 di Meulaboh Aceh Barat, tingkat atas di SMA Modal Bangsa Aceh.
Usai lulus dari Akpol tahun 2010 (Dharma Ksatria), Rezeki Revi Respati melanjutkan pendidikan akademisnya. Diketahui, ia lulus kuliah S1 Hukum di Untag, S1 PTIK, dan menyabet magister sains (M.Si) atau S2-nya di Universitas Indonesia.
Meskipun aktif berorganisasi di kepanduan, rupanya saat kecil Kompol Respati memiliki cita-cita menjadi seorang pilot. Namun keinginan untuk menjadi seorang polisi datang saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).
Cita-citanya berubah dari seorang pilot ke polisi ternyata gara-gara keseringannya menonton film action dan terinspirasi pasukan polisi khusus AS.
“Sebelumnya cita-cita menjadi Pilot, namun karena sering menonton film action dan terinspirasi pasukan polisi khusus AS (SWAT) dan FBI kemudian tertarik untuk menjadi Polisi,” akunya.
Selama bertugas dan berkarir di kepolisian, sejumlah pengalaman dan prestasi pernah ia torehkan mulai dari Juara 1 Nasional Lomba Ketangkasan Brigade Mobil, Terjun Payung Freefall di Pondok Cabe; pernah mengejar Tersangka ke China dan berkoordinasi dengan Interpol dan Atase Indonesia di China; Menertibkan Mafia Tanah di wilkum Polda Metro Jaya.
Namun penanganan kasus yang menjadi salah satu momentum untuk lebih maju dan berbuat lebih baik saat dirinya menangani kasus ilegal mining (tambang ilegal) dan mafia tanah.
“Saat bertugas sebagai Satgas Khusus Ilegal Mining di Bareskrim Polri dan Satgas Khusus Mafia Tanah di Subdit Harda Polda Metro Jaya,” ungkapnya.
Terlibat dalam menertibkan ilegal Mining di beberapa kawasan seperti di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan wilayah lainnya serta menertibkan mafia tanah di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Sebagai abdi negara, Kompol Respati mengaku sangat mengidolakan sosok figur dari Nabi Muhammad SAW. Baginya, seorang polisi harus berani dan konsisten terhadap nilai-nilai integritas, dirinya meyakini mungkin kebenaran bisa kalah tapi tidak akan pernah salah.
Untuk itu agar dirinya bisa mengimplementasikan polisi yang presisi, modern dan humanis, dirinya memiliki visi untuk modernisasi Polri ke depannya di era 4.0 menuju 5.0 ini bahwa Polri sebagai lembaga dan institusi yg besar dipandang perlu menerapkan sistem meritrokasi SDM yang efektif agar bisa mengiptimalkan dalam memilih dan menentukan orang yang tepat dalam posisi yg tepat (put the right man in the right place), katanya.
“Hal ini dapat diukur dari prestasi saat di lembaga pendidikan, Riwayat Hidup, jenjang penugasan dan Bakat atau talent scouting dan Indikator-indikator lainnya yang dapat menjadi tolak ukur dalam menilai kompetensi individu atau personil Polri,” pungkasnya.
Karena menurutnya, tantangan kejahatan atau gangguan kamtibmas yang dialami Polri di era saat ini cenderung lebih Kompleks dan terstruktur, sehingga dibutuhkan individu Polri yang memiliki pengalaman, kompetensi dan keterampilan yang baik juga dalam mencegah dan mengatasi tantangan dan dinamika tersebut.
Puja Kesuma adalah akronim dari Putra Jawa Kelahiran Sumatera.
Adalpun sejak 2007 (17 tahun) sudah merantau di Pulau Jawa Penjaga pilar demokrasi dan juga berhasil mengamankan Pilpres 2024 saat menjabat sebagai Wakasat Reskrim Polrestro Jakpus.
Hans Montolalu