Warga Desa Mondatong Gelar Aksi Demo, Tuntut Penonaktifan Sangad

oleh -1205 Dilihat

Bolaang Mongondow, pelopormedia.com ||Ratusan warga Desa Mondatong Senin 21/10/2024, melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Bolaang Mongondow, menuntut agar sangadi (kepala desa) Stenly Iskandar Mokoginta segera dinonaktifkan. Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap kepemimpinan sangadi, yang dinilai tidak layak lagi menjabat karena dugaan kasus amoral yang melibatkan keluarganya.

Sekitar 100 orang warga berkumpul dengan membawa spanduk yang menuntut penurunan sangadi. Mereka mengecam lambatnya respons Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow dalam menangani laporan yang telah diajukan sebelumnya.

Tomy Maringka, selaku koordinator aksi, menyatakan bahwa Pemkab harus segera mengambil tindakan guna meredam kegaduhan di desa. “Kasus ini adalah kasus amoral, dan yang melaporkan adalah istri serta anak dari sangadi. Pemkab harus cepat bertindak sebelum situasi semakin memburuk,” tegas Tomy dalam orasinya.

Baca juga  Modus Baru Penipuan Tanah di Manado: Diduga Ada Oknum Ubah Plotingan Tanpa Izin

Selain itu, Ketua LSM LP KPK Bolmong, Rudin Ginoga, juga meminta Pemkab segera mengeluarkan surat penonaktifan sangadi untuk menenangkan situasi di Desa Mondatong. “Jika tidak ada tindakan cepat, kami akan kembali dengan massa yang lebih besar,” ancam Rudin.

Setelah berorasi, perwakilan warga sebanyak 10 orang diterima oleh Asisten Satu Pemkab Bolmong, Dheker Rompas yang mendengarkan tuntutan mereka. Namun, karena Bupati Bolaang Mongondow, Jusnan Mokoginta, tidak berada di tempat, warga memutuskan untuk mendatangi Kecamatan Poigar, tempat Bupati sedang bertugas.

Pertemuan singkat dengan Bupati di pinggir jalan membuahkan janji bahwa masalah ini akan segera diselesaikan. Bupati berkomitmen untuk segera menonaktifkan kepala desa dalam beberapa hari mendatang, yang membuat warga merasa puas.

Baca juga  APH Diminta Periksa Dugaan Penyalahgunaan Dana Perjalanan Dinas di Sekretariat Daerah Manado TA 2022

Setelah menerima janji dari Bupati, warga Desa Mondatong pun membubarkan diri dengan damai. “Kami berterima kasih atas perhatian Bupati, dan berharap kegaduhan di desa kami segera berakhir,” ujar Tomy Maringka.

Aksi ini menjadi sorotan karena melibatkan kasus internal desa yang menyulut ketegangan di kalangan masyarakat Desa Mondatong.**(rl)

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Pelopor Media di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.