MANADO — Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) kembali diterpa isu dugaan pungutan liar (pungli).
Beredar kabar dari sumber yang dapat dipercaya bahwa Dekan Fakultas Kedokteran Unsrat telah menarik uang sebesar Rp500 ribu dari setiap wisudawan pada pelantikan yang digelar pada tanggal 20 Agustus lalu.
Pelantikan tersebut melibatkan dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, dan ners.
Menurut informasi yang dihimpun, para wisudawan diinstruksikan untuk mengumpulkan uang tersebut melalui koordinator masing-masing dan menyerahkannya kepada Dekan pada malam hari tanpa membawa ponsel.
Praktik ini dilaporkan bukan pertama kali terjadi. Dekan yang mulai menjabat sejak April 2023, diduga telah melakukan tindakan serupa pada setiap pelantikan yang diadakan setiap dua bulan sekali.
Salah satu hal yang mengkhawatirkan adalah permintaan Dekan yang tidak hanya terbatas pada uang, tetapi juga barang-barang mewah.
Dalam beberapa kesempatan, Dekan dikabarkan meminta empat buah iPad dengan merek terkenal dari para lulusan.
Setelah terjadi tawar-menawar, iPad tersebut akhirnya diserahkan dengan merek yang lebih murah.
Praktik ini telah menimbulkan keresahan di kalangan dosen, alumni, dan orang tua lulusan.
Banyak yang merasa takut untuk bersuara atau melayangkan protes, khawatir bahwa tindakan mereka akan menghambat proses pelantikan atau karier anak-anak mereka.
Meskipun demikian, ada juga yang berani mengkritik, mempertanyakan keberanian Dekan untuk melakukan tindakan seperti ini di tengah sorotan publik atas berbagai pelanggaran dan tindakan kontroversial yang dilakukannya.
Para dosen dan alumni kini mendesak agar dilakukan pergantian Dekan demi menjaga integritas Fakultas Kedokteran Unsrat.
Mereka berharap pihak rektorat segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan permasalahan ini dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dekan Fakultas Kedokteran Unsrat belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan ini.
Para lulusan dan keluarga mereka berharap agar masalah ini segera diusut tuntas dan tidak terjadi lagi di masa mendatang.**(tim)