Manado – pelopormedia.com ||Pakar Hukum, Politik dan Dunia Intelejen Nasional Mario Lasut yang juga putra daerah Sulut memberikan peringatan keras kepada Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang. Dalam peringatannya, Lasut menegaskan agar seluruh pihak yang terlibat dalam proses Pilkada, termasuk pejabat pemerintah, menjaga NETRALITAS dan tidak melanggar aturan.
Lasut menyoroti khususnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), yang sering menjadi perhatian serius dalam setiap ajang politik. “Netralitas ASN, terutama kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), menjadi momok menakutkan setiap kali Pilkada berlangsung di Sulawesi Utara, para ASN dan SKPD tidak boleh di manfaatkan terlebih lagi di tekan untuk menjadi team sukses atau memilih pasangan dari salah satu paslon mana pun di Pilgub dan Pilkada di Sulut 2024. “SAYA SUDAH MENGERAHKAN SEMUA PASUKAN SENYAP YANG SAYA MILIKI UNTUK MEMANTAU SELURUH KEGIATAN PERGERAKAN YANG DILAKUKAN OLEH GUBERNUR SULUT OLLY DONDOKAMBEY DALAM PILGUB DAN PILKADA DI SULUT, SUPAYA JANGAN SAMPAI ADA TERJADI PERMAINAN KOTOR ” ujar Lasut dalam press rillisnya
Mario Lasut mengingatkan bahwa pelanggaran netralitas ASN dapat merusak proses demokrasi dan mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan. “Ini menjadi tanggung jawab bersama, terutama pejabat tinggi seperti Gubernur dan kepala SKPD, untuk menjaga integritas dan memastikan Pemilu harus berjalan secara jujur, terbuka dan adil, tidak boleh ada kecurangan dan rekayasa dalam PILGUB dan PILKADA di Sulut ” tambahnya.
Peringatan tersebut datang seiring dengan semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada 2024 di Sulut. Lasut menekankan pentingnya para pemangku kepentingan di pemerintah daerah untuk mematuhi aturan pemilu yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Pernyataan ini mencerminkan harapan besar dari masyarakat Sulawesi Utara agar Pilkada 2024 berlangsung tanpa pelanggaran yang dapat mencederai proses demokrasi di wilayah tersebut.
Saya peringatan keras Gubernur Sulut Olly Dondokambey beserta seluruh jajaranya untuk segera sadar diri supaya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan tidak melibatkan ASN dalam hal politik praktis. Ini demi kepentingan bersama untuk menjaga kualitas demokrasi Pilkada di Sulut.!! Kekuasaan Olly Dondokambey itu sudah tenggelam dan sudah selesai semua di 2024.!! tegas Mario Lasut
NETRALITAS SELURUH ASN DI PROVINSI SULAWESI UTARA MENJADI SOROTAN HAL YG PALING UTAMA DAN PENTING SEKALI.!!
Netralitas ASN selalu menjadi isu sensitif dalam setiap pemilu di Indonesia. Banyak kalangan khawatir bahwa keterlibatan ASN dalam politik praktis dapat mempengaruhi hasil pemilu dan membuat proses pemilihan tidak berjalan secara adil. Oleh karena itu, menjaga profesionalisme ASN dan memastikan mereka tidak terlibat dalam kampanye atau dukungan politik kepada salah satu kandidat adalah langkah penting untuk menjaga kredibilitas pemilu.
Pemilihan Kepala Daerah 2024 di Sulawesi Utara diharapkan dapat berjalan secara lancar, adil, dan tanpa intervensi dari pihak manapun, termasuk dari para pejabat pemerintah daerah di Sulut.
Mario Lasut mendesak presiden Joko Widodo, Ketua KPK, Kejaksaan Agung dan Kepolisian supaya segera mengambil sikap dan tindakan tegas untuk secara serius memberantas dan membongkar kejahatan Korupsi di Sulut dan segera menangkap seluruh penjahat maling Koruptor yang dugaan dilakukan oleh para pejabat di provinsi Sulawesi Utara. Lasut mengajak seluruh LSM, Penggiat Anti Korupsi dan seluruh mediaasa jangan takut dan gentar untuk bersatu memberantas Korupsi di Sulut.
Saya juga menghimbau kepada seluruh kader Gerindra, para Relawan dan seluruh kader partai pendukung Yulius Selvanus dan Victor Mailangkay untuk segera bersatu dengan kekuatan penuh turun.keseluruh titik lokasi pergerakan. Kita harus loyal dan patuh terhadap perintah ketua umum Partai Gerindra napak Prabowo Subianto untuk memenangkan Yulius.Selvanus dan Victor Mailangkay menjadi Gubernur Sulut 2025 – 2030.**(tim)
