Manado – pelopormedia.com.||Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rakyat Anti Korupsi (RAKO) memastikan laporan dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) KONI Manado dan belanja modal gedung koperasi terus berlanjut di Kejaksaan Negeri (Kejari) Manado. Ketua LSM RAKO baru-baru ini mengunjungi Kejari Manado dan disambut langsung oleh Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) untuk mendapatkan perkembangan terkini.
Dalam diskusi singkat tersebut, Kasi Intel Kejari Manado mengonfirmasi bahwa laporan dari LSM RAKO telah memasuki tahap penyelidikan, dengan pemeriksaan terhadap puluhan saksi yang melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), penyedia proyek, dan pihak-pihak lain yang terlibat.
Ketua RAKO, Harianto, menjelaskan bahwa laporan ini didasarkan pada hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan nomor 107/S/XIX/MND/2024. Audit tersebut menemukan sejumlah temuan signifikan, seperti perubahan objek proyek dari pembangunan RTH di lapangan KONI menjadi rehabilitasi gedung olahraga Hall B. Perubahan ini, menurut Harianto, dilakukan tanpa melalui prosedur yang seharusnya, mulai dari perencanaan, proses tender, hingga persetujuan. Selain itu, juga ditemukan pergeseran spesifikasi material dalam pembangunan yang berpotensi merugikan negara.
“Kami berharap agar Kejari Manado tetap konsisten memproses kedua laporan tersebut dan konsisten dalam menegakkan hukum serta mengikuti visi serta misi pemberantasan korupsi yang sejalan dengan arah kebijakan presiden Prabowo Subianto,” Ia juga mengingatkan agar Kejari Manado tidak terganggu oleh pemberian hibah rehabilitasi gedung bernilai miliaran rupiah yang diterima institusi tersebut dua tahun berturut-turut. sebut Harianto
LSM RAKO dan masyarakat luas berharap Kejari Manado dapat memberikan kinerja terbaiknya dalam pemberantasan korupsi, demi terciptanya keadilan dan transparansi dalam penggunaan anggaran publik.**(red)
