Kritikan Pedas Kembali Hinggap di Unsrat Terkait Pemilihan Dekan Fakultas Kedokteran , Akademisi : “Bagaimana Integritas Bisa Terjaga”

oleh -785 Dilihat
Manado — pelopormedia.com — Pemilihan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) tahun 2025 kembali mendapat kritikan pedas.
Salah satu Dosen yang dikenal vokal dan berani dalam memperjuangkan integritas kampus mengkritik keras proses yang tengah berlangsung, menyoroti berbagai kejanggalan yang mencerminkan dugaan campur tangan Rektor dalam pemilihan kali ini.
Dosen tersebut mengungkapkan bahwa proses pemilihan telah memasuki tahap penjaringan dengan 14 nama calon yang telah ditetapkan.
Namun, ia mempertanyakan mengapa ada beberapa kandidat yang memenuhi syarat tetapi namanya tidak tercantum dalam daftar resmi.
“Batas waktu pemasukan berkas ditetapkan pada 7 Februari 2025, dan jika masih ada yang belum memenuhi syarat, diberikan tambahan waktu sekitar satu minggu.
Ini tentu menimbulkan tanda tanya besar di kalangan Dosen,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mempertanyakan apakah pemilihan kali ini merupakan lanjutan dari episode pemilihan sebelumnya, mengingat Dekan Nova yang sebelumnya menjabat, diberhentikan oleh Rektor atas instruksi Menteri.
Kasus pemberhentian ini bahkan telah melewati berbagai proses hukum di PTUN dan Mahkamah Agung, di mana Rektor kalah tiga kali dalam persidangan.
“Dekan Nova tetap dipertahankan sejak Agustus 2024 hingga Desember 2024, dan akhirnya diberhentikan melalui SK yang ditandatangani oleh Wakil Rektor II pada 24 Desember.
Ini seperti hadiah Natal yang sarkastik untuk Nova,” tambah Dosen tersebut.
Tak sampai disitu, permasalahan yang lebih besar bukan hanya pemilihan dekan, tetapi juga pada manajemen Fakultas Kedokteran yang dinilai carut-marut.
Sejumlah kepala bagian di Fakultas tersebut masih berstatus Pelaksana Tugas (PLT) selama lebih dari dua tahun empat bulan, jauh melampaui aturan yang hanya membolehkan status PLT selama enam bulan.
Ia menduga bahwa kepala-kepala bagian yang telah didefinitifkan merupakan orang-orang pilihan Rektor yang bisa memperkuat suara kandidat tertentu, sehingga pemilihan Dekan tetap berada dalam kendali Rektor.
“Bagaimana Fakultas Kedokteran bisa berdiri tegak dan berintegritas jika dipimpin oleh orang-orang yang mudah dikendalikan oleh Rektor?” tanya Dosen.
Dosen tersebut juga menegaskan bahwa Dekan yang terpilih nantinya haruslah sosok yang bersih dan tidak pernah terlibat dalam praktik pungutan liar terhadap peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), perundungan, atau tindakan lain yang mencoreng integritas akademik.
Pemilihan Dekan Fakultas Kedokteran Unsrat tahun 2025 diprediksikan akan berlangsung panas dan penuh intrik, dengan dugaan kembalinya film lama yang sarat kepentingan.
“Kondisi pemilihan tahun 2023 yang lalu dianggap sebagai kegagalan baik panitia maupun Rektor karena kalah dalam gugatan sehingga menjadi pertanyaan kenapa Ketua Panitia masih orang-orang yang sama, yang tidak tegas sekalipun pada atasan dalam hal ini Rektor.
Tapi masih manut-manut pada Rektor yang jelas melanggar statuta Unsrat, apakah semua pelaku tidak baca-baca statuta?
Harusnya bagian-bagian yang kepala bagiannya masih PLT harus didefinitifkan sehingga suara masing-masing bagian dapat menjadi keterwakilan semua Dosen dalam bagian-bagian tersebut.
Jika banyak bagian yang belum definitif kepala bagiannya maka tidak punya suara. Sehingga bagian-bagian tersebut tidak bisa mewakili semua Dosen dalam pemilihan Dekan.
Dosen-Dosen menyayangkan bahwa secara hukum Rektor sudah terbukti melanggar statuta/aturan tapi kesannya Rektor anggap enteng dengan setiap permasalahan bahkan kesannya sengaja melanggar aturan sehingga banyak pihak merasa Rektor sudah kecanduan melanggar aturan
Apakah ini bisa jadi panutan, yang lain menimpali kalau yang ini pantas untuk dinonaktifkan apalagi suka semena-mena dan bertindak tidak adil,” tutup Dosen tersebut.Hingga berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi dari humas Unsrat atas kritikan ini
**(LV)
Yuk! baca berita menarik lainnya dari Pelopor Media di saluran WHATSAPP
Baca juga  INAKOR dan Penggugat Minta Polres Mitra Pasang Garis Polisi Dilokasi Lahan Sengketa Tumalinting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.