Ratatotok, Minahasa Tenggara – pelopormedia.com || Insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum Brimob di lokasi tambang emas Alason, Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, menimbulkan perhatian serius dari berbagai pihak. Seorang pemuda bernama Fernando Tongkotow (21), warga Desa Basaan, tewas akibat luka tembak di kepala pada Senin, 10 Maret 2025, sekitar pukul 02.30 WITA.
Peristiwa ini mendapat tanggapan serius dan tegas dari Mario Lasut sebagai Pakar Hukum dan Intelejen. Lasut menyatakan bahwa anggota Polri yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dengan cara membekingi aktivitas tambang ilegal di sulut, jika terbukti secara nyata saya pastikan semua anggota polri yang terlibat membekingin urusan tambang ilegal harus segera ditindak secara TEGAS dan KERAS
” Semua anggota yang melakukan pengamanan di tambang ilegal sebaiknya ditarik dan diproses sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Mario Lasut juga menyoroti profesionalitas aparat dalam insiden ini. Ia mempertanyakan dasar penempatan anggota Brimob di lokasi tambang yang diduga ilegal serta prosedur penggunaan senjata api terhadap warga sipil.

Mario juga berencana melaporkan kasus ini langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Dia secara khusus akan meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera memerintahkan Kapolri supaya “SEGERA PECAT” Kapolda Sulut, Wakapolda Sulut, Dansat Brimob, Kapolres dan kasat reskrim polres Minahasa Tenggara sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
Kalau perlu semua “Oknum polisi yang terlibat permainan kotor mafia tambang ilegal Harus Segera di pecat secara tidak hormat dan tidak diberikan kesempatan lagi menjadi seorang Polisi”.!!!!!!
Sesuai dengan perkataan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menertibkan seluruh kegiatan pekerjaan tambang ilegal di seluruh wilayah Indonesia.!! Karena kegiatan tambang ilegal menimbulkan kerugian Negara ribuan Triliun.!!!
Insiden ini memicu kemarahan warga. Massa yang geram atas kejadian tersebut dikabarkan membakar salah satu kamp di lokasi tambang tempat kejadian sementara itu, pihak Polda Sulawesi Utara menyatakan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.**(red)