Minahasa Tenggara – pelopormedia.com || Situasi di Desa Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, masih mencekam setelah terjadi insiden penembakan di lokasi tambang emas ilegal di Alason, Ratatotok. Kejadian yang diduga melibatkan oknum Brimob ini mengakibatkan seorang warga tewas akibat luka tembak di kepala.
Menurut informasi yang beredar di media sosial, insiden terjadi saat sejumlah warga memasuki area tambang emas yang disebut-sebut milik seorang investor asing berinisial SYH alias You Ho. Salah satu korban tewas di tempat setelah peluru tajam menembus kepalanya.
Peristiwa ini memicu kemarahan warga yang berbondong-bondong mendatangi ruko milik SYH dengan membawa senjata tajam. Video dan foto aksi massa ini sempat beredar luas di media sosial. Hingga kini, keluarga korban dan massa lainnya masih berjaga-jaga di sekitar lokasi, menuntut kejelasan terkait insiden tersebut.
Pihak kepolisian, termasuk Kapolres Minahasa Tenggara, Kasatreskrim, Kapolsek Ratatotok, dan beberapa anggota lainnya, terlihat berupaya menenangkan massa dengan dibantu warga sekitar. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian, keluarga korban, maupun pemilik lahan.
Hasil konfirmasi yang dilakukan media kepada DP salah satu pengurus lokasi tambang emas milik oknum SYH melalui sambungan telepon menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat sekelompok massa yang berjumlah puluhan orang mencoba memasuki area tambang emas diduga bermaksud untuk mencuri karbon namun dihadang oleh petugas keamanan dengan mengeluarkan tembakan peringatan tapi tidak di indahkan sehingga terjadi perlawanan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang diduga akibat tembakan,sebutnya
Sebelumnya, aktivitas tambang emas ilegal di Ratatotok memang telah menjadi perhatian publik. Pada Agustus 2023, oknum SYH alias Sie You Ho disebut sebagai salah satu terdakwa dalam kasus mafia tambang ilegal di Minahasa. Kasus pertambangan ilegal di wilayah ini juga kerap diwarnai konflik dan kekerasan, mencerminkan kompleksitas masalah yang melibatkan aspek legalitas, sosial-ekonomi, dan lingkungan.
Masyarakat kini menunggu langkah tegas dari pihak berwenang terkait insiden ini,terinformasi pihak berwajib masih melakukan penyelidikan terkait insiden ini.**(Onal)