
MINSEL, PELOPOR MEDIA – Pengelolaan Dana Desa (DD) Desa Toyopon Kecamatan Motoling Barat tahun anggaran 2023 dan 2024 diduga bermasalah. Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah warga setempat kepada Pelopor media, Sabtu (10/05/2025)
Sejumlan kegiatan yang dianggap bermasalah dan diduga banyak penyimpangan diantarnya, Ketahanan Pangan tahun 2023-2024 serta pekerjaan rabat beton jalan perkebunan yang ada di beberapa titik.
Ketahanan pangan desa Toyopon di ketahui pada tahun 2023 Pemerintah Desa telah mengalokasi kegiatan 20% tersebut lewat pengadaan hewan ternak babi begitu juga dengan di tahun 2024 serta beberapa kegiatan lainnya
Namun masyarakat menduga lewat pengadaan hewan ternak babi tersebut telah terjadi penggelembungan harga, sehingga telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat desa toyopon belum lagi kegiatan fisik yang dikerjakan oleh Pemerintah Desa hingga kini belum tuntas di kerjakan
“Kami selaku masyarakat berhak mengetahui rincian dari ketahanan pangan desa toyopon sejak 2023 bahkan 2024 sebab anggaran tersebut dari rakyat itu sendiri, jadi rakyat berhak tahu” ucap salah satu masyarakat yang enggan namanya ingin di cantumkan.
“Hukum tua menjadi orang yang dipercayakan masyarakat harusnya lebih transparan pada rakyat itu sendiri agar tidak terjadi kecurigaan besar yang akan menimpah diri sendiri” lanjutnya
“Masyarakat juga berharap pihak penegak hukum dalam hal ini Polres Minsel bahkan Kejaksaan Negeri Amurang dapat memperhatikan akan keprihatinan masyarakat, sebab dana desa itu bertujuan untuk kepentingan masyarakat bukan sekelompok orang saja dan sangat layak untuk masyarakat ketahui” tutupnya
Pekerjaan fisik rabat beton perkebunan tahun anggaran 2024 dikabarkan tidak kunjung selesai padahal sudah masuk tahun anggaran baru sehingga muncul kecurigaan masyarakat terdapat adanya penyimpangan anggaran atas keterlambatan kegiatan tersebut
Hukum Tua Desa Toyopon saat dikonfirmasi menjelaskan keterlambatan kegiatan fisik pekerjaan rabat beton perkebunan disebabkan adanya longsor di beberapa titik yang terjadi sejak bulan Maret hingga April
“Memang harusnya pekerjaan sudah selesai namun karena ada longsor di beberapa titik sehingga matrial tidak dapat menjangkau lokasi jadi harus di bersihkan longsor terlebih dahulu” ucap Tumuyu
Dari konfirmasi tersebut dapat dikesimpulkan bahwa anggaran dana desa tahun 2024 telah di cairkan sejak Desember lalu sehingga bukan sebuah alasan jika keterlambatan akibat longsor tersebut sebab harusnya kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak Januari belum lagi dalam pekerjaan tentu ada volume pekerjaan yang sudah di tetapkan yang menjadi target utama penyelesaian.
Juga di tahun 2023 terdapat pekerjaan rabat beton perkebunan jalan Munte yang panjang 1.025 meter yang diduga lebar tidak sesuai dengan yang diharapkan sesuai hasil keputusan Musdes, sebab dari hasil penelusuran dilapangan lebar yang harusnya 1 meter tidak sesuai padahal menurut hukum tua itu sendiri lebar jalan tersebut adalah 1 meter.
Berikut kegiatan fisik desa Toyopon tahun 2023 dan 2024
– Peningkatan jalan usaha tani Munte toyaang volume panjang 1.025 meter, lebar 1 meter dengan total anggaran Rp 201.392.000
– Pembangunan jalan usaha tani Munte Volume panjang 240 Meter, lebar 1 meter total anggaran Rp 59.943.200
– Pembangunan jalan usaha tani volume panjang 240 Meter total anggaran Rp 8.617.100
– Pembangunan jalan perkebunan anggaran ketahanan pangan tahun 2024 volume panjang 238 Meter total anggaran Rp 75.193.200
– Pembangunan jalan usaha tani rata Munte tahun 2024 Volume panjang 900 Meter total anggaran Rp 63.000.000 (belum selesai). (Michael)