Minahasa Utara, pelopormedia.com – Proyek pembangunan bangunan pendukung dan jaringan perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, mendapat sorotan tajam dari masyarakat.
Proyek senilai Rp18.140.143.000 yang dikerjakan oleh PT Sabata Karya Kencana pada tahun 2024 ini diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Masyarakat penerima manfaat di beberapa desa mengeluhkan metode pelaksanaan pekerjaan, terutama dalam pemasangan jaringan pipa dan sambungan rumah.
Seorang warga menyebutkan bahwa pihak kontraktor diduga sengaja memasang jaringan pipa tanpa mengikuti petunjuk teknis dalam kontrak kerja. Bahkan, tanah bekas galian dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan.
Ketua LSM RAKO, Harianto Nanga, turut angkat bicara terkait dugaan penyimpangan dalam proyek ini. Pihaknya telah melayangkan surat permohonan informasi publik untuk mendapatkan data resmi yang akan disinkronkan dengan temuan mereka di lapangan.
“Kami ingin memastikan bahwa proyek ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jika ada indikasi penyimpangan, kami siap melaporkan ke pihak berwenang,” ujar Harianto.
Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, yang merupakan salah satu KSPN super prioritas.
KEK Likupang sendiri dikembangkan di atas lahan seluas 197,4 hektar dengan total investasi mencapai Rp2,2 triliun. Salah satu infrastruktur penunjangnya adalah SPAM yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merencanakan pembangunan SPAM dengan kapasitas 20 liter per detik pada tahun 2023 untuk mendukung KEK Pariwisata Likupang dan permukiman sekitarnya. Namun, dengan adanya dugaan pelanggaran dalam proyek ini, masyarakat berharap ada evaluasi menyeluruh agar kualitas infrastruktur yang dibangun tetap terjamin.
PPK pembangunan SPAM Marinsow Haryo saat dikonfirmasi mengatakan bahwa progres pekerjaan sudah 99% dan akan diselesaikan dengan denda yang berjalan serta terkait pemasangan jaringan pipa akan di selesaikan dalam masa pemeliharaan, jelasnya.(red)