Peningkatan Angka Kemiskinan di Sulawesi Utara Menjadi Perhatian Serius

oleh -492 Dilihat

Sulut – pelopormedia.com – Di bawah kepemimpinan Gubernur Prof. Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandou, Sulawesi Utara menghadapi tantangan serius dengan meningkatnya angka kemiskinan.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terkini mengenai profil kemiskinan di Provinsi Sulawesi Utara pada bulan Maret 2023, dan hasilnya menunjukkan sedikit peningkatan persentase penduduk miskin.

Metode pengukuran kemiskinan yang digunakan adalah pendekatan Kebutuhan Dasar (Basic Needs Approach), yang memperhitungkan kemampuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan. Garis kemiskinan dihitung berdasarkan nilai pengeluaran minimum untuk makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

Peningkatan Angka Kemiskinan;

Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 naik sebanyak 0,04 persen poin dibandingkan dengan kondisi pada September 2022, mencapai 7,38%. Terjadi pula peningkatan dibandingkan dengan Maret 2022 yang sebesar 7,28%.

Tren Kemiskinan;

Baca juga  Berita Hoaks Sabung Ayam Besar besaran di Kayuwatu, Kapolsek Mapanget Angkat Bicara

Data menunjukkan tren kemiskinan Sulawesi Utara selama beberapa tahun terakhir. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 mencapai 189 ribu orang, naik 1,67 ribu orang dari September 2022 dan naik 3,86 ribu orang dari Maret 2022.

Disparitas Kota dan Desa;

Disparitas kemiskinan antara kota dan desa masih tinggi. Pada Maret 2023, persentase penduduk miskin di perkotaan sebesar 7,38%, sedangkan di pedesaan mencapai 10,38%.

Faktor Ekonomi Sosial;

Angka kemiskinan Maret 2023 dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial ekonomi, termasuk laju inflasi sebesar 1,13% selama periode September 2022-Maret 2023. Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) menurun, menunjukkan harga yang diterima petani lebih kecil dari yang dibayarkan.

Garis Kemiskinan dan Kontribusi Komoditi;

Garis kemiskinan naik sebesar 1,97%, mencapai Rp. 463.432 per kapita per bulan pada Maret 2023. Komoditi makanan menyumbang sebesar 77,87% terhadap garis kemiskinan, menunjukkan dampak besar dari kenaikan harga pangan.

Baca juga  Ketua Ormas Permesta Sulut Jhonson wullur Desak Kapolda Evaluasi Kinerja Kapolres Bitung.

Upaya Mengatasi Kemiskinan;

Dalam mengatasi kemiskinan, perlu dicatat bahwa indeks kedalaman kemiskinan (P1) menurun, namun indeks keparahan kemiskinan (P2) naik, menunjukkan adanya ketimpangan dalam pengeluaran penduduk miskin.

Kondisi Penduduk Miskin Berdasarkan Status Ekonomi;

Data menunjukkan penurunan persentase penduduk sangat miskin (SM) dan miskin (M) namun peningkatan pada kategori hampir miskin (HM) di periode September 2022 hingga Maret 2023.

Peningkatan angka kemiskinan ini membutuhkan perhatian serius dan upaya bersama baik dari pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta untuk mengimplementasikan kebijakan dan program yang efektif guna mengurangi disparitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara.**(IC)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Pelopor Media di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.