Boalemo – pelopormedia.com ||Seorang pria bernama Marten Yosi Basaur, pemilik alat berat yang digunakan dalam aktivitas tambang emas ilegal (PETI) di wilayah Sambati, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, membuat kegaduhan di Mapolres Boalemo.
Insiden terjadi setelah Marten dipanggil untuk dimintai keterangan terkait penyitaan alat berat miliknya yang digunakan dalam kegiatan tambang ilegal tersebut.
Di hadapan sejumlah anggota kepolisian, Marten secara terang-terangan memprotes tindakan aparat dengan menyebut dirinya diperlakukan secara kasar oleh Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi.
“Bang, alatnya saya ditahan. Saya dipanggil ke Polres saya datang, dan Kapolres mo pukul saya bang!” ujarnya melalui sambungan telepon yang disaksikan oleh sejumlah orang di lokasi.
Mendengar ucapan tersebut, Kapolres Boalemo langsung masuk ke ruangan dengan wajah marah dan membantah keras tuduhan Marten.
“Tidak ada saya memukul kamu. Saya cuma kasih tahu. Jangan mengancam anggota saya!” tegas AKBP Sigit Rahayudi.
Situasi sempat memanas. Marten bersikeras bahwa dirinya hampir dipukul, bahkan mengklaim memiliki rekaman video sebagai bukti.
Yang lebih mengejutkan, Marten menyatakan bahwa aktivitas tambangnya telah mendapatkan restu dari seorang anggota kepolisian berpangkat AKBP yang disebut berasal dari Polda Gorontalo.
Menanggapi hal tersebut, Panglima LEMBAGA PEMANTAU PEMBANGUNAN DAN KINERJA PEMERINTAH (LP2KP)
Haris RN menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas Kapolda Gorontalo dalam memberantas praktik tambang ilegal di wilayah hukum Gorontalo.
”Ia juga mendorong agar pengakuan Marten tentang keterlibatan oknum Polda diusut tuntas demi menjaga integritas institusi Polri.”pungkas Haris RN
*Hans*
Panglima LP2KP Haris RN dukung penuh Kapolda Gorontalo, Bongkar Pengakuan Penambang Emas Ilegal Soal Bekingan Oknum Polda
