Sulut – pelopormedia.com – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) saat ini terperangkap dalam kontroversi besar setelah pengangkatan seorang staff ahli yang menuai kecaman luas dari berbagai pihak.
Jantje Tengko, seorang pensiunan tanpa kejelasan keahlian yang signifikan, kini menikmati fasilitas mewah seperti ruangan khusus, mobil dinas, dan gaji yang menggiurkan, sementara kontribusinya bagi Unsrat masih menjadi tanda tanya besar.
Ironisnya, sementara Unsrat memilih menyerap pensiunan dengan rekam jejak yang samar, institusi lain di Sulawesi Utara justru mengambil staff khusus di lingkungan Unsrat yang dinilai berkualitas.
Pertanyaannya, apakah kualitas staff ahli di Unsrat begitu rendah sehingga mereka harus terjun ke lautan pensiunan yang tidak jelas prestasinya?
Kritik juga ditujukan kepada staff khusus lainnya di Unsrat yang telah memasuki masa pensiun, seperti MR, RG, dan PR.
Pejabat-pejabat di Unsrat yang belum mendapat gelar Serdos atau bahkan tidak memiliki gelar S2, namun tetap menikmati honor yang cukup besar.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan akuntabilitas di Unsrat.
Di tengah tuntutan untuk memberantas jabatan “liar” dan menuntut ganti rugi, para pihak berharap agar otoritas terkait seperti Irjen dan Dirjen Dikti serta lembaga pengawas seperti BPK atau BPKP serta APH turun tangan untuk membersihkan kekacauan ini dan memberikan keadilan yang pantas bagi semua pihak yang terkena dampak
Rektor Unsrat Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty Alexander Sompie, M.Eng IPU, saat di konfirmasi terkait hal ini melalui pesan what’s app pada Sabtu 23/3/2024 hingga berita ini tayang tidak membalas.**(IC)