Kabupaten Nganjuk bersama DisPoraBudPar Gelar Boyong Noto Projo ke 144 Dalam Rangka Sedekah Bumi.

oleh -550 Dilihat

Nganjuk,Pelopormedia.com||Dalam rangka Sedekah bumi kabupaten Nganjuk bersama dinas Pora Bud Par gelar boyong Noto Projo pada Kamis 6/Juni/2024 yang di laksanakan oleh PJ Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna SSTP, Msi .

Para undangan yang hadir yakni Ketua DPRD kabupaten Nganjuk beserta wakil ketua DPRD kabupaten Nganjuk sarimbit garwo , Pimcam se-kabupaten Nganjuk, kepala desa sekecamatan berbek, kepala dinas se-kabupaten Nganjuk, Sekretaris daerah Bapak Nor sholekan, BUMN juga BUMD serta para tokoh masyarakat dan para pinisepuh .

Acara di buka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya , dan di lanjut dengan pengambilan atau bedol pusoko yakni Tombak jurang penatas,dan Tunggul nogo dengan kreto andong Kusumo oleh kakang Adi Denok – Wujil .

Juga sesrahan yang membawa ubo rampe oleh Ki Saroyo jati dan Nyi Saroyo jati berupa :
_ Damar ublik ,Sapu gerang, Tebu, Kloso ,Bantal Cengkir gading ,Bunga setaman ,pari pagon serta Tirto Wening ( air bersih ) sebagai simbol adat Jawa.

Dinas PoraBudPar turut meramaikan gelar sedekah bumi boyong Noto Projo dengan memakai pakaian adat Jawa khas kabupaten Nganjuk juga para pimpinan camat , serta seluruh undangan yang hadir juga memakai pakaian adat Jawa khas kabupaten Nganjuk.

Baca juga  Partai Gerindra Tugaskan Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Utara Martin Daniel Tumbelaka di Komisi III

Genap berumur 144 tahun sejak tahun 1880 Adipati SosroKusumo serta garwo Raden Ajeng Sosro Kusumo bersama Ki Patih Mangun Kusumo memimpin kadipaten semasa zaman era penjajahan Belanda dahulu , Kadipaten yang awal terletak di alun alun berbek telah Boyong ke KRT SOSRO KUSUMO kabupaten Nganjuk .

Sejak saat itu pergelaran pelaksanaan Boyong Noto Projo dengan adat Bersih desa / Sedekah Bumi setiap tahun di rayakan sebagai wujud lestarikan adat Jawa secara turun temurun .

Acara demi acara di gelar di iringi tarian klasik dan dalam sambutanya Bopo PJ Bupati Sri Handoko Taruna menyampaikan ” Rasa syukur kehadirat Tuhan yang maha bahwa dengan adanya gelar boyong Noto Projo di tahun ini 2024 sudah genap berumur 144 tahun kita melaksanakan bersama sedekah bumi , acara yang kami gelar dengan purakan gunungan simbol rasa suka cita masyarakat Nganjuk dengan hasil panen raya , gelar boyong Noto Projo ini adalah uri uri budaya yang harus tetap kita lestarikan, harapan kami masyarakat warga Nganjuk terus lah menjaga kebersamaan dan saling bahu membahu gotong royong ,menjaga persatuan kesatuan ” Terangnya .
pemberangkatan boyong Noto Projo di iringi Gending budalan serta umbul umbul sebagai pelancar sebagai tanda pemberangkatan boyong di tandai dengan cemeti / pecut oleh kepala dinas PoraBudPar ke kusir andong Kusumo dan mengambil Sanur Puspito melati wujud tanda membuang sengkolo .

Baca juga  ASN Bitung Keluhkan Hak-Hak Keuangan yang Belum Dibayarkan, Meminta Bantuan Presiden Prabowo Subianto

Beriring iringan serta arak arakan seluruh pejabat serta pinisepuh dari alun-alun berbek menuju KRT SOSRO KUSUMO kabupaten Nganjuk di ikuti kreto andong Kusumo serta membawa pusoko berupa payung Mutho dan tombak ,dan setibanya di pendopo KRT SOSRO KUSUMO kabupaten Nganjuk pusoko tombak jurang penatas dan Tunggul nogo oleh Bopo Sri Handoko Taruna PJ bupati Nganjuk di simpan di ruang piningit , merupakan swbafai bentuk wujud kejayaan dalam kepemimpinan di kabupaten Nganjuk ( RTN)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Pelopor Media di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.