M A N A D O – pelopormedia.com – Masyarakat khususnya yang tinggal di Kelurahan Bahu lingkungan 8 Kecamatan Malalayang Kota Manado banyak mengeluhkan tumpukkan sampah yang ada di samping jalan umum yang membuat tata Kota Manado terlihat jorok, padahal hampir setiap hari mobil pengangkut sampah mengangkut sampah yang bertumpuk di Stasiun Persinggahan Akhir (SPA) 3 tersebut.
Menurut masyarakat yang tinggal di Kelurahan Bahu saat diwawancarai oleh pelopormedia.com mengatakan “setau saya sampah yang bertumpuk itu bukan semuanya dari lingkungan kami, justru sampah tersebut dari Kelurahan sebelah yang membawa sampah mereka ke bak di lingkungan sini, masakan dilingkungan mereka tidak ada tempat sampah ,” ucap warga yang enggan menyebutkan namanya.
Lebih lanjut masyarakat tersebut juga menjelaskan “setiap pagi saat memulai aktivitas bau sampah yang bertumpuk itu sangat menyengat sekali, padahal setau saya mereka sudah pernah ditegur akan tetapi, cuma diabaikan kan Walikota Deng WakilWalikota melarang dengan adanya tumpukkan sampah ,” tambahnya.
Hal ini dinilai kurangnya koordinasi antara pemerintah setempat yang terkesan hal tersebut bukanlah ancaman yang serius. Padahal kejadian seperti ini yang harusnya diperhatikan oleh Pemerintah saat ini. Mengingat kota yang kita cintai ini pernah bertengger di urutan 3 Kota terkotor di Indonesia tahun 2022 bahkan sampai saat ini menurut KLHK.
Perlu kita ketahui dampak negatif akibat tumpukan sampah jika tidak ditangani serius oleh Pemerintah maupun masyarakat.
1. Menyebabkan kerusakan ekologis
2. Menyebarkan penyakit.
3. Menyebabkan terjadinya banjir
4. Menyebabkan bau tidak sedap/bau busuk
5. Menyebabkan terganggunya estetik suatu Daerah.
Ican